Selasa, 15 Februari 2011

Si Emas Rapunzel dan Beast

Pada suatu hari di negeri Italia terdapat seorang lelaki tua bernama Paman Gepetto. Paman gebetto adalah seorang tukang kayu dan seorang duda yang ditinggal mati oleh istrinya. Merasa selama ini kesepian, akhirnya paman Geppetto mencoba membuat boneka anak perempuan dari sebuah kayu.
Suatu hari paman Gepetto mencari kayu yang tepat untuk boneka perempuannya, dan ia menemukan sebuah pohon  yang berwarna emas. Dengan sekuat tenaga ia mencoba memotong pohon itu dengan kapak besarnya, tapi yang terjadi adalah pohon itu masih kokoh berdiri dan sama  sekali tidak terluka. Paman Geppetto tidak mau menyerah karena ia yakin pohon itu adalah pohon yang paling tepat. Paman Geppetto terus mencoba merobohkan pohon itu hingga akhirnya ia kelelahan. Hingga beberapa menit kemudian datanglah seorang makhluk menyeramkan yang mengenakan baju layaknya seorang pangeran. Ia berkata “Hei orang  tua, sejak tadi aku mengawasimu mencoba merobohkan pohon itu, apa yang sebernarnya kau inginkan dari pohon ini?”
“Aku mencoba membuat boneka perempuan bila aku berhasil mengambil kayu pohon ini.” kata paman Geppetto lesu.
“Baiklah, aku akan membantumu merobohkan kayu ini.” kata makhluk itu, segera ia memukul pohon emas itu, dua kali pukulan pohon itu langsung roboh. Paman Geppetto sangat kagum dengan kekuatan makhluk itu.
“Terima kasih wahai..”
“Beast namaku.” Kata makhluk buruk rupa itu. Paman Geppeto berjalan menuju pohon tumbang itu untuk mengambil kayu emasnya, tapi tiba tiba Beast melompat ke depan Paman Geppeto. “Hei orang tua, tak cukup terima kasih untuk membalas budiku.” Kata Beast lantang.
“Lantas apa yang harus aku lakukan ?”
“Bila kau telah berhasil membuat boneka perempuanmu, nanti akan datang seorang peri kecil yang akan menghidupkan bonekamu itu, dan setelah itu kau bebas merawatnya dan menjadikan boneka itu sebagai anakmu. Tapi ingat, itu hanya lima tahun saja, sehari setelah lima tahun berlalu kau akan menyerahkan anakmu itu di kastilku, di ujung hutan ini. Namai anakmu itu Rapunzel, agar nanti bila engkau membohongiku aku akan mudah mencarinya.” Seru Beast. Paman Gepetto hanya terdiam dan merasa ketakutan. “Awas bilau kau berbohong kepadaku, aku akan menculik Rapunzel dan akan membunuhmu seketika !” Beast lalu berlari ke ujung hutan meninggalkan paman Gepetto. Paman Gepetto lalu membawa banyak sekali potongan kayu, dan berhasil membuat Rapunzel dalam satu malam.
Esok paginya ia dibangunkan oleh seorang perempuan muda cantik yang tak lain adalah Rapunzel. Paman Gepetto  begitu sangat bergembira karena ia tidak kesepian lagi kali ini. Rapunzel mempunyai rambut emas dan wajah nan cantik, ia perempuan yang periang dan baik hati. Kekurangan Rapunzel adalah satu ia suka berbohong dan bila ia berbohong rambutnya akan bertambah panjang.
Paman Geppeto mempunyai hari hari yang indah bersama Rapunzel walaupun anak perempuannya suka berbohong dan kian hari rambutnya bertambah panjang.  Kesenangan Rapunzel berbekunpun membuat mereka berdua mendapatkan usaha baru, yaitu berjualan sayuran. Suatu hari Rapunzel dan pamannya mendapatkan tamu istimewa, yaitu seorang peri yang telah menghidupkan Rapunzel. Sang peri mengatakan bahwa ia telah mengamati Rapunzel selama ini dan kagum dengan sikap Rapunzel, dan sang peri bersedia hidup bersama Rapunzel. Tentu saja Paman Gepetto dan Rapunzel dengan senang hati menerima sang peri hidup bersama.
Lima tahun mereka telah hidup bersama, dan kini Beast akan menagih hutang paman Gepetto untuk mengambil Rapunzel. Beastpun datang ke rumah paman Gepetto,
“Hai orang tua, sekarang sudah lima tahun berjalan. Aku disini mengingatkanmu akan hutangmu!” Paman Gepetto sangatlah ketakutan akan kedatangan Beast dan kemudian datanglah sang peri.
“Hei buruk rupa, kau tega melakukan hal ini kepada seorang lelaki tua ? betapa jahatnya engkau.” Gertak sang peri.
“Tak peduli aku tega atau tidak, hutang adalah hutang, dank au kukirim kesini untuk mengawasi Rapunzel bukankah begitu?” Teriak Beast. “
Ya memang dulunya, tapi setelah melihat bahagianya keluarga ini tak ada satu orangpun yang tega memisahkan mereka.” Balas sang peri.
Beast pun pergi. Esoknya paman dan peri mengingatkan Rapunzel akan kedatangan Beast, merekapun berencana untuk menjebak Beast. Rencananya adalah Rapunzel akan kabur dari tempat ini. Saat Beast mengejarnya, ia akan mengeluarkan beberapa benih tanaman yang bisa digunakan sebagai senjata setelah dimantrai sang peri. Rapunzel langsung berlari menjauhi desa ia berada, Beastpun langsung mengejarnya di belakang. Rapunzel yang berlari ketakutan mengeluarkan benih yang ada di kantongnya. Ini adalah benih kacang kacang, ia melemparnya ke belakang dan benih kacang itu berubah menjadi semut semut merah besar yang siap menggigit Beast, tapi dengan kekuatannya, Beast berhasil menghajar semut semut besar itu. Rapunzel pun terus berlari kencang, kini ia mengambil benih cabai. Ia lempar benih itu ke tanah di belakangnya, benih itu menjadi lumpur panas yang siap menenggelamkan Beast. Kali ini dengan kelincahannya Beast berhasil melompat menghindari lumpur panas itu. Rapunzelpun mulai lelah, sedangkan Beast dengan kekuatan yang ia punya, memiliki tenaga yang tak terhingga. Rapunzel mengambil benih terakhirnya, yaitu benih lidah buaya. Benih itu ia lempar ke arah Beast dan berubah menjadi buaya buaya besar. Beastpun berhasil mengalahkan buaya buaya itu.
Rapunzel akhirnya berhenti berlari karena kelelahan, Beastpun menghampirinya. Mereka bertatap muka dengan jarak yang sangat dekat.
“Kau sangatlah cantik wahai Rapunzel, dan kau mempunyai rambut panjang yang sangat indah” Kata Beast.
“Bagaimana kau tahu namaku ?”
“Akulah yang memberikanmu nama cantik itu. Aku yang membantu pamanmu menunmbangkan pohon emas, dimana asalmu dibuat, dan kini saatnya aku mengambilmu atas jasa jasaku.”
“Kau tahu, kupikir kau adalah makhluk yang sangat tampan, sangat sangat tampan.”Rayu Rapunzel.
“Oh ya ? benarkah Rapunzel ?”
“Yah, kau bahkan lebih tampan daripada kekasih Cinderella.”
“OH!!!” teriak Beast. Beast terjatuh, kakinya terikat dengan kuat oleh rambut Rapunzel.
“Kau belum tahu kalu berbohong rambutku bertambah panjang?  Dan Aku berbohong atas semua yang kukatakan tadi, aku memang bersiap mengikatmu dengan rambutku.”Kata Rapunzel. Paman Gepetto dan sang peri pun datang. Mereka membawa Beast ke rumah. Beastpun mengaku bahwa selama ini ia dikutuk oleh peri jahat di negara asalnya. Rapunzel yang merasa kasian dengan keadaan Beast melepaskan ikatannya, dan memeluk Beast erat. Beast tiba tiba berubah menjadi sesosok pangeran tampan. Simpati Rapunzel kepada Beast ternyata berhasil melepaskan kutukan tersebut, dan kini Rapunzel hidup berdampingan dengan sang pangeran, didampingi paman Gepetto, dan sang peri. Mereka hidup bahagia, selamanya
-Campuran dongeng barat dan Indonesia :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar